
All Books


Book's Detail

Alat Musik Paling Hebat
Sebuah cerita menyentuh yang mengenalkan ragam alat musik tradisional Indonesia kepada anak-anak. Kakek telah berpulang, alat-alat musiknya menjadi terbengkalai. Dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, alat-alat musik pun merasa tersesat dan bingung. Mereka lalu teringat masa-masa kejayaan saat mereka tampil di panggung-panggung pertunjukan yang meriah. Angklung, Sasando, Gamelan, dan alat musik lainnya mulai saling menyombongkan diri. Siapakah yang paling hebat di antara mereka?
Book's Detail

Cap Go Meh
Sebuah cerita penggugah yang mengangkat kebiasaan dalam merayakan hari raya keagamaan. Menjadi refleksi dan ruang diskusi yang baik tentang keberagaman, toleransi, serta sikap saling pengertian. Nisa, seorang anak perempuan muslim, dan Lili, seorang anak perempuan keturunan Tionghoa memperdebatkan apakah lontong Cap Go Meh merupakan hidangan Idulfitri atau hidangan tahun baru Imlek. Setelah saling membagikan kegembiraan dalam menjalani kedua perayaan, mereka pun menemukan jawabannya.
Book's Detail

Dari Batu Ke Batu
Sebuah cerita menarik yang dilekatkan dengan penambanganbatuan sungai di Jawa Tengah. Buku ini dapat menjadi pemantik diskusi bersama anak tentang masalah lingkungan. Para kodok kehilangan batu yang menjadi panggung mereka bermain musik, menari, dan bernyanyi. Anak-anak juga kehilangan batu tempat mereka bermain dan berlompatan. Akankah semua batu diangkut ke kota? Apa yang harus mereka lakukan?
Book's Detail

Di Mana Songket Kakak?
"Sebuah cerita menarik yang memperlihatkan banyaknya variasi kain songket Palembang. Sembari mengamati beragam motif dan warna songket, anak-anak diajak untuk tidak mudah berprasangka buruk. Besok acara penutupan Festival Musi. Semua diminta datang dengan pakaian tradisional, termasuk Kak Mila dan teman-temannya. Namun, songket yang akan dipakai Kak Mila menghilang! Aku harus mencari tahu siapa yang mengambilnya."
Book's Detail

Jangan Sedih, Bujang!
"Deforestasi dan kebakaran hutan mengusir satwa liar dari tempat tinggal mereka. Buku ini memperlihatkan betapa isu lingkungan tersebut memengaruhi keseharian Suku Kubu di Sumatra. Hutan yang ditinggali Bujang tidak dapat memberinya makanan lagi. Bujang tidak mengerti mengapa orang-orang membakar hutan dan mengambil kayunya. Bujang sedih sekali. Hewan-hewan pergi. Di hutan tak ada lagi labi-labi. Akankah Bujang mendapatkan makanan kesukaannya ini?"
Book's Detail

Mandala
"Buku ini memotret rasa penasaran khas anak-anak ketika dijanjikan mendapatkan hadiah. Menariknya, hadiah yang dihadirkan di sini mungkin tidak lazim bagi anak-anak di luar Nusa Tenggara Barat. Rusli tak sabar menunggu hadiah kenaikan kelasnya. Kata Ibu, hadiah itu adalah sesuatu yang kuat, bertenaga, tetapi cantik dan anggun. Apakah gerangan hadiah itu?"
Book's Detail

Ketika DamDam Kehilangan Wajahnya
"Cerita yang menggambarkan kesenian topeng tradisional di Cirebon yang dibuat untuk mewakili berbagai emosi dan perasaan manusia. Ada kalanya kita memakai topeng untuk menyamarkan perasaan. Namun, pertemanan membutuhkan wajah sejati. Boneka DamDam tak memiliki wajah. Aduh, bagaimana ini? Tenang, kakekku ahli membuat topeng kayu. Banyak sekali jenis topeng yang dibuatnya. Ayo kita coba saja topeng-topeng itu. Namun, sikap DamDam jadi berubah-ubah mengikuti topeng yang dikenakannya! Salah satunya begitu menakutkan dan sulit dilepaskan. Ooh, apa yang harus kulakukan?"
Book's Detail

Misteri di Pasar Terapung
"Sebuah cerita menarik di pasar tradisional Kalimantan. Ilustrasi yang memukau membantu anak-anak untuk ikut bertualang dan mengungkap misteri yang terjadi. Mawi bertanya-tanya ke mana hilangnya buah-buahan dan sayuran di pasar terapung. Orang-orang mulai menyalahkan Mawi. Mawi segera menyelidiki dan mengungkap pelakunya. Siapakah dia?"
Book's Detail

Pertunjukan Besar Barongan Kecil
"Sebuah kisah yang mengajarkan kerendahhatian, dilengkapi ilustrasi yang memikat dalam cerita berlatar seni pertunjukan reog dari Ponorogo, Jawa Timur. Barongan Kecil ingin menjadi seperti Barongan Besar: berpenampilan hebat, megah, dan perkasa pada pentas pertunjukan. Lihat, bulu-bulu merak mulai rontok dari kostum Barongan Besar tanpa dia sadari. Barongan Kecil mengambilnya satu per satu dan menaruhnya pada kepalanya sendiri. Akankah Barongan Kecil tampil dengan baik?"
Book's Detail

Pewarna Langit
"Kisah mengharukan tentang ketulusan dan inklusivitas, berlatar pembuatan layang-layang tradisional Sumatera Barat. Baru pindah ke Payakumbuh, Angga dan Dhika merasa kesepian. Jauh di atas mereka, langit seperti berwarna-warni. Layang-layang! Dhika ingin bermain layang-layang, apalagi ketika ada layangan yang jatuh. Bolehkah mereka memilikinya? Namun, beberapa anak yang lebih besar muncul sebelum mereka menyentuh layangan itu."
Book's Detail

Rumah Untuk Ge
"Kisah salah satu hewan favorit anak-anak, yakni gajah. Sambil mengikuti perjalanan Ge menemukan jalan pulang, anak-anak diajak untuk berempati dan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan. Ge tidak suka dikurung dan dipaksa bekerja. Ketika berhasil melarikan diri, Ge tidak menemukan rumahnya! Ia malah sampai di tempat yang aneh dengan tanaman aneh. Ge juga tidak mengerti mengapa banyak manusia mengejarnya. Ke mana Ge harus pergi?"
Book's Detail

Rotan Pun Jadi
"Ketika harapan tak terpenuhi, haruskah kita bersedih dan bermuram sepanjang hari? Kisah berlatar belakang usaha rotan di Cirebon ini bercerita tentang seorang anak yang tetap bisa bermain dan bersenang hati lewat cara lain. Bolaku hilang. Belum seorang pun mampir membeli furnitur atau kerajinan tangan di toko kami. Artinya, tidak ada uang untuk membeli bola baru. Namun, jangan khawatir, seperti kata pepatah: Tak ada rotan, akar pun jadi. Selalu ada pengganti."
Book's Detail

Srinti
"Salah satu dari sedikit buku anak yang berhasil mengangkat tema kesedihan secara apik. Berlatar belakang peristiwa gempa di Yogyakarta, kisah dikemas dengan hati-hati, memperlihatkan betapa berbagi dan berempati meringankan lara dan memberi harapan. Gempa bumi telah merenggut banyak hal, termasuk orang-orang terkasih. Mbak Yuyun tiada, adik pun sudah di surga. Lalu, boneka ini kepunyaan siapa? Mungkin ia harus ditimang-timang, mungkin ia perlu pura-pura diberi makan. Hmmm ... mungkin ia harus dimainkan bersama."
Book's Detail

Taman Bermain Dalam Lemari
"Sebuah cara unik memperkenalkan beragam motif batik kekayaan Indonesia. Anak-anak (dan bahkan orang dewasa) diajak untuk memperhatikan detail aneka corak batik. Melompat di atas trampolin yang terbuat dari awan, berayun di dahan pohon sambil mengejar kupu-kupu, dan terbang bersama burung merak sambil melarikan diri dari naga? Apa yang lebih menyenangkan daripada bermain di taman bermain dalam lemari? "
Book's Detail

Aku Suka Caramu
"Pesan inklusi yang disampaikan secara unik lewat dialog-dialog kedua tokoh. Wuri seperti mewakili pandangan dan sikap orang kebanyakan tentang anak berkebutuhan khusus. Melalui kacamata Wuri, pembaca secara tidak langsung belajar bagaimana seharusnya kita bersikap. Tujuan Wuri dan Rano sama: pergi ke pesta ulang tahun Ali. Mereka bisa berjalan bersama. Bukankah Wuri bisa menuntun Rano? Namun, mengapa Rano menolak? Wuri tidak habis pikir. Bagaimana cara Rano mengetahui arah jalan ke rumah Ali?"
Book's Detail

Ketika Gilang Ingin Seperti Kak Sita
"Menampilkan persoalan kakak-adik yang sering terjadi: adik mengidolakan kakak, kakak tidak suka dibuntuti. Namun, sebenarnya adik hanya sedang mencari kesukaannya sendiri, bukan ingin mengganggu. Ada jalan keluar, tanpa harus berseteru. Gilang ingin seperti Kak Sita. Menggambar, bermain, dan pergi ke sanggar. Kak Sita tidak suka itu. Kak Sita tidak membolehkan Gilang ikut menari bersamanya. Suatu hari, Gilang menemukan sesuatu yang mengejutkan! Sesuatu yang Kak Sita juga belum tahu. Ah, mereka pun bisa menari bersama."
Book's Detail
