Sahabat Cilik Litara | News
Cerita dari Alisya Yuanita Putri - SD Priangan Istiqamah
- Last updated 20 Nov 2025
- By litaraor
- Comment
Lilin Kebahagiaan
Keluarga Hani memiliki kegiatan khas yaitu saat ada anggota keluarga yang berulang tahun, mereka akan berkumpul sembari membawa banyak makanan ke rumah nenek. Saat itu Hani sedang berulang tahun yang ke 12, hal yang pertama nenek lakukan adalah menyalakan lilin di tumpukan lilin yang sudah cukup tinggi karena itu adalah hal yang biasa nenek lakukan saat ada yang berulang tahun di keluarga mereka.
Saat itu nenek sudah berusia 93 tahun, nenek sering sakit-sakitan dan sulit melakukan banyak hal. Hari itu berjalan dengan penuh kebahagiaan canda dan tawa terdengar di seluruh penjuru rumah. Seluruh keluarga memberikan doa dan hadiah terbaik untuk Hani.
Tak terasa hari sudah malam, perlahan-lahan anggota keluarga mulai berkurang karena sudah pulang dan ke mobil. Di tengah perjalanan Hani bertanya “Bunda, kenapa ya pelukkan nenek kali ini terasa berbeda dengan pelukan sebelumnya?”. “Mungkin karena kalian jarang ketemu” ujar Bunda. Hani pun tertidur hingga akhirnya sampai di rumah, Handi mandi dan lanjut tidur.
Keesokan harinya Hani bersekolah. Saat sarapan, Hani membayangkan ia akan diantar oleh Ayah dan dijemput oleh Ibu sesuai jadwal. Hani pun belajar di sekolah. Saat Ibu melakukan pekerjaan rumah, kakek menelpon. “Ada apa, Kakek?” ujar Bunda. “Nenek sudah tiada” ucap Kakek sambil gemetar. Bunda bergegas ke rumah Nenek, Kakek mengabari keluarga lainnya.
Singkat cerita setelah nenek dikubur, mereka berkumpul kembali untuk merapikan rumah lalu paman akan menemani kakek. Saat waktunya Hani pulang, bunda menjemput Hani dan berkata “Hani bagaimana jika tumpukan lilin di rumah nenek dinamakan lilin kebahagiaan karena terdapat sejuta kenangan dalam tumpukan satu lilin?”. Hani pun menyetujuinya. Paman menyimpan lilin kebahagiaan di kotak transparan di tengah rumah supaya semua bisa melihatnya