Community Services | News

Dari Membaca Menjadi Cerita: Pengalaman Menulis bersama Sahabat Cilik Litara

  • Last updated 21 Nov 2025
  • By litaraor
  • Comment

“Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan siswa sekolah dasar, terutama bagi mereka yang _diarahkan untuk mengikuti ajang lomba menulis.” ujar Kepala Sekolah SD Prima Parahyangan. Namun, meskipun sudah didampingi, hasil tulisan mereka belum berhasil mengeksplorasi ide yang dimiliki. 

Jadi, Apakah anak kesulitan menulis  atau mereka belum bisa mengoptimalkan ide yang dimiliki? Mari kita bahas bersama. 

Litara sebagai lembaga yang berfokus meningkatkan kecakapan literasi anak mendorong anak untuk cinta membaca sekaligus gemar menulis. Dalam mewujudkan tujuan ini, Litara hadir memberikan pelatihan menulis untuk anak sekolah dasar jenjang kelas rendah dan tinggi.

Pelatihan menulis berawal dari acara “Menulis Ide Cerita bersama Litara”, kolaborasi Yayasan Litara dan ITB Press. Diikuti puluhan anak yang mayoritas jenjang kelas rendah, Litara memantik pelatihan ini dengan membacakan nyaring buku “Ke Mana Pisang Ardi?” karya Maryam Yunus dan Rizqia Sadida, menceritakan misi Ardi mencari pisangnya yang dicuri oleh monyet ekor panjang.

Anak-anak dengan saksama menikmati cerita, kemudian saling bersahutan menjawab pertanyaan pengantar diskusi dari Kak Karen.  Litara kemudian mengajak anak mengeksplorasi unsur cerita dan menentukan hal yang paling menarik bagi mereka, lalu mengembangkannya pada peta pikiran.

Lalu bagaimana hasilnya? Sangat menarik! Contoh unik didapatkan dari seorang anak yang mengembangkan ide Kuning sebagai warna favoritnya. Dengan panduan  yang diberikan Litara, ia menemukan benda atau hal lain yang berwarna kuning. Peserta lain terinspirasi oleh cerita yang dibacakan, lalu menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan monyet. Bersama Litara, dia membuat peta pikiran berdasarkan kejadian saat dikejar monyet di dekat rumahnya.

Kegiatan serupa dilaksanakan di SD Prima Parahyangan. Kali ini, Litara mengangkat tema Dari Membaca Menjadi Cerita. Dalam kegiatan ini, Litara mendampingi siswa untuk mengeksplorasi ide kemudian mendorong mereka menulis cerita sendiri.

Litara mengawali kegiatan dengan membacakan nyaring dan mengeksplorasi unsur cerita buku Barani di Danau Raksasa karya Imelda Naomi dan Singgih Cahyo Jadmiko. Setelah itu, para siswa diajak untuk mengubah unsur cerita berdasarkan versi masing-masing. Cerita Barani tentang perjalanan dua anak laki-laki di Danau Toba menginspirasi siswa menulis cerita dengan berbagai tema unik seperti sepak bola, musik, game online, hingga musisi legendaris. Eh, ada yang tahu musik lawas!
Seusai membuat unsur cerita, siswa ditugaskan menulis ceritanya di rumah dan dikumpulkan kembali kepada Litara. Hasilnya? Sangat seru! Perhatian kami tertuju pada satu cerita nonfiksi dengan tokoh karet gelang dari nasi padang yang mencari teman baru, yaitu karet bungkus nasi goreng dan bungkus sisa makanan ringan, tulisan Nizza dari Kelas 4 A. Eksplorasi cerita yang sangat unik! Begini ceritanya:

 

“Halo, aku Oim dan itu Dito. Aku ingin teman baru agar tidak berdua terus sama Dito. Eh teman-teman, aku Dito gamau teman baru. Aku cuma baru berdua saja sama Oim.

Beberapa saat kemudian…

Halo teman baru! namaku Luthfi. | Hai Luthfi, aku Oim dan yang di situ namanya Dito. Ohiya Luthfi, kamu karet bekas apa? Aku karet bekas bungkus nasi goreng, kalo kamu bekas apa? | Aku bekas nasi padang, kalo Dito bekas apa? | Aku bekas bungkus snack yang kebuka. Ujar Dito dengan bt. | Ngomong-ngomong, kenapa Dito kayak bt gitu? kata Luthfi | Biasalah Luthfi, Dito suka bt setiap harinya. | Oh ya udah, aku mau tidur, ya, Dito, Oim. | Oke.
*malam hari* 

Aha! aku mau jatuhkan Luthfi, ah. Ujar Dito. Lalu Dito pelan-pelan menjatuhkan Luthfi. Sayangnya, Dito ketahuan oleh Oim. Oim buru-buru menyelamatkan Luthfi yang hampir terjatuh karena didorong sama Dito.

 Eh eh Dito! kenapa kamu jatohin Luthfi? Kasian tahu! Kata Oim dengan tegas. | Maaf Oim, | aku gak sengaja. Ujar Dito.  Gak sengaja gimana? orang kamu dari ujung paku bisa di sini langsung. Ujar Oim sambil memarahi Dito. 

Tiba-tiba Luthfi terbangun melihat Oim dan Dito yang sedang berantem. 

Eh, kalian kenapa berantem, sih? Malem-malem gini berantem. | Luthfi, kamu itu tadi mau dijatuhin ke bawah sama Dito. Ujar Oim | Emmm maaf ya Luthfi, aku sebenernya gak suka sama temen baru, jadi aku berniat jahat buat jatuhin kamu ke bawah. | Iya gak apa-apa, Dito. Asal lain kali kamu gak boleh gitu lagi ya ke karet lainnya.”