Bak ke kampung halaman sendiri, selama Desember 2022 hingga Juni 2023, kru Litara berulang kali ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Perjalanan darat, udara, dan laut ditempuh demi berkegiatan dengan guru, kepala sekolah, dan pegiat literasi di sana.

Program ini bermula dari hibah buku bacaan anak dari Badan Bahasa Kemendikbudristek RI kepada 81 Kabupaten di Indonesia, dan Nunukan menjadi salah satu penerima hibah. Badan Bahasa melatih fasilitator pemanfaatan buku hibah ini di tingkat nasional dan provinsi, sementara pelatihan di tingkat kabupaten diserahkan kepada Pemda masing-masing.

Karena itu, Litara bersama INOVASI, Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, melatih dan mendampingi 12 dari 70 sekolah penerima hibah tersebut. Keunikan program ini adalah terjalinnya kerja sama antara sekolah dan 10 Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Nunukan (9 di antaranya diinisiasi oleh Litara bersama pegiat setempat). Dengan demikian, buku hibah dapat dimanfaatkan oleh siswa sekolah sekaligus anak-anak di lingkungan sekitar sekolah.

Dalam 3 pelatihan yang dilaksanakan pada bulan Januari, April, dan Juni 2023, di dua lokasi yaitu Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan, Litara melatih 8 mentor, 71 guru dan 32 pegiat (103 orang fasilitator).  Para fasilitator tersebut kemudian mengimbaskan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan terkait pengelolaan dan pemanfaatan buku hibah kepada guru-guru di sekolah/TBM lain, sehingga memberikan manfaat kepada 3066 siswa.

         Stevie Fandy Rottie, S.Pd. (guru SDN 001 Sebatik Tengah) sedang membagikan praktik baiknya saat para tamu mengunjungi booth yang bertema “Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan”.

Stevie Fandy Rottie, S.Pd. (guru SDN 001 Sebatik Tengah) menuturkan, “Sebelum mendapatkan pelatihan, kami bingung memanfaatkan buku hibah ini. Sesudah mendapatkan pelatihan dari Litara, kami memahami cara mengelola dan memanfaatkan buku hibah.

                                                      Sesi gelar wicara dipandu oleh moderator Sofie Dewayani, Ph.D. (Direktur MERL Yayasan Litara)

Sriady Faisal, S.Pd. (Kepala SDN 005 Nunukan Selatan) menyatakan, “1678 buku itu jumlah yang banyak. Kami tidak khawatir meminjamkannya kepada TBM karena pegiat TBM juga dilatih oleh Litara untuk menjaga dan memanfaatkan buku hibah dengan baik.”

Amran, Ketua RT 01 Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah sekaligus pegiat TBM Patok Dua Sebatik Tengah berkata, “Anak-anak senang sekali karena kegiatan di TBM bervariasi. Ternyata buku bukan hanya bisa dibaca, tetapi juga bisa menjadi inspirasi kegiatan yang menarik.”

Praktik baik ini tersorot pada acara “Gelar Wicara dan Pameran Penutupan Program Pemanfaatan Buku Bacaan Anak di Kabupaten Nunukan”, 24 Juni 2023. Sekolah dan TBM membagikan pengalaman mereka menerapkan hasil pelatihan dalam gerai pojok baca, catatan pelatihan dan pendampingan, pengelolaan dan pemajangan buku hibah, pemanfaatan buku hibah, dan pengimbasan hasil pelatihan di sekolah-sekolah lain.

Pada gelar wicara hadir perwakilan orang tua murid dan kepala desa yang berbagi cerita baik tentang dampak program ini kepada anak-anak. Narasumber yang terdiri atas guru, kepala sekolah, pegiat TBM, dan Akhmad, S.IP., M.Si. (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan) juga membagikan pengalaman dan pandangan, dipandu oleh moderator Sofie Dewayani, Ph.D. (Direktur MERL Yayasan Litara).

                                                                         Dr. Jarwoko, M.Pd. (Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Utara)

                                                                                           Drs. Hari Purwanto, M.Si. (Kepala Balai Guru Penggerak Kalimantan Utara)

                                                                                                            Basilius Bengoteku (Program Advisor INOVASI for system and Policy)

                                                       Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum. (Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek RI)

Paparan narasumber tersebut ditanggapi oleh Dr. Jarwoko, M.Pd. (Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan Kalimantan Utara), Drs. Hari Purwanto, M.Si. (Kepala Balai Guru Penggerak Kalimantan Utara), Basilius Bengoteku (Program Advisor INOVASI for system and Policy), dan Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum. (Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek RI). Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Bahasa Kalimantan Timur dan Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Nunukan.

Gelar wicara ini memang menutup secara resmi program pendampingan yang dilakukan Litara di Nunukan, tetapi persaudaraan dan persahabatan yang terjalin tak lantas usai.

                          Penyerahan cinderamata oleh H. Hanafiah, S.E., M.Si. (Wakil Bupati Kabupaten Nunukan) didampingi Edi Wahyu Sri Mulyono, Ph.D. (Ketua Yayasan Litara).

Litara berharap kegiatan ini menjadi titik awal  kerja sama yang lebih kuat para pemangku kepentingan di Kabupaten Nunukan di masa yang akan datang. Semoga kabupaten lain di Indonesia terinspirasi oleh Kabupaten Nunukan.

Terima kasih atas kehangatan dan antusiasme Teman-teman semua. Litara akan mengingat dan menularkan pengalaman baik ini dalam mengawal literasi anak Indonesia.

Sampai jumpa lagi, Nunukan.

Comments